Manusia dan Filsafat
Manusia adalah makhluk yang
memiliki akal pikiran yang senantiasa bergolak dan berfikir, dan kerena situasi
dan kondisi alam dimana dia hidup selalu berubah-ubah dan penuh dengan
peristiwa-peristiwa penting bahkan dasyat, yang kadang-kadang dia tidak kuasa
untuk menenteng dan menolaknya, menyebabkan manusia itu tertegun, temenung,
memikirkan segala hal yang terjadi disekitar dirinya. Dipandangnya tanah tempat
dia berpijak, diliatnya bahwa segala sesuatu tumbuh diatasnya, berkembang,
berbuah,dan melimpah ruah.
Didalam sejaran umat manusia,
setelah kemampuan intelektual dan kemakmuranmanusia meningkat tinggi, maka
tampullah manusia-manusia unggul merenung dan memikir, menganalisa, membahas
dan mengupas berbagai problema dan permasalahan hidup dan kehidupan, sosial
masyarakat, alam semesta, dan jagad raya. Maka lahirlah untuk pertama kalinya
filsafat dalam periode pertama, selanjutnya filsafat alam periode dua, lalu
sophisme, kemudian filsafat klasik yang bermula kurang lebih enam abad sebelum
Masehi.
Memang filsafat alam, baik
periode pertama maupun periode kedua, begitu pula pemikiran Sophisme, belumlah
mempunyai pengaruh yang mendalam, dalam bidang pendidikan. Berulah setelah
lahir filsafat klasik yang dipelopori oleh sokrates (470 SM – 399 SM), dan murid-muridnya
plato dan aristoteles, filsafat mulai berpengaruh positif dalam bidang
pendidikan.
Proses kehidupan umat manusia di
abad kedua puluh ini, semuanya perubahan-perubahan yang drastis. Kebangunan
ilmu pengetahuan dan teknologi telah mendorong proses kehidupan umat
manusia diatas permukaan planet bumi ini ratusan tahun lebih maju
dari abad-abad sebelumnya. Dua kali perang dunia telah merubah status permukaan
bumi secara drastis. Kemauan teknologi telah mendekatkan jarak bumi
yang jauh menjadi dekat sekali, seperti di sebelah rumah saja. Apa
yang terjadi di sutau negara pada detik ini dan saat ini juga telah diketahui
olehnegara-negara lain di dunia ini.
Jadi untuk menghadapi kemajuan
ilmu pengetahuan dan teknologi yang begitu pesat sudah jelas sistem pendidikan,
teori pendidikan, dan filsafat pendidikan harus disesuaikan dengan situasi dan
kondisi dunia sekarang ini. Sistem pendidikan, teori pendidikan, filsafat
pendidikan dan peralatan pendidikan tradisional sudah jelas tidak akan dapat
menjawab tantangan zaman yang sekarang kita hadapi.
Daftar Pustaka :
Prasetya, 1997. FILSAFAT PENDIDIKAN. Bandung : CV. PUSTAKA SETIA
0 komentar:
Posting Komentar