Idealisme menekankan akal (mind)sebagai hal yang lebih dahulu (primer)daripada
materi. Idelisme mengatakan bahwa realitas terdiri dari ide-ide,pikiran,mind,
jiwa,dan bukan benda material atau kekuatan. Filsafat idealisme memandang bahwa
realitas akhir adalah roh,bukan materi bukan fisik.Hakikat manusia adalah
jiwanya, rohaninya atau sering disebut dengan maind yang merupakan suatu wujud
yang mampu menyadari dunianya, bahkan pendorong dan penggerak tingkah laku
manusia. Dengan kata lain maind ini adalah faktor utama yang menggerakkan semua
aktivitas manusia. Realitas mungkin bersifat personal dan impersonal.
Pengetahuan
dalam Idealisme, idealisme adalah aliran filsafat yang berpendapat bahwa
pengetahuan itu tidak lain daripada kejadian dalam jiwa manusia, sedangkan
kenyataan yang diketahui manusia itu terletak di luarnya. Jadi pada intinya
pengetahuan tidak diperoleh dari pengalaman indera melainkan dari konsepsi
dalam prinsip-prinsip sebagai hasil aktivitas jiwa.
Nilai
menurut pandangan idealisme, nilai itu absolut. Apa yang dikatakan baik,
buruk, cantik, tidak cantik, benar, salah secara fundamental tidak berubah dari
generasi ke generasi. Oleh karena itu diperlukan banyak lembaga pendidikan
untuk melahirkan pemimpin yang baik.
Pendidikan,
Dalam hubungannya dengan pendidikan idealisme memberikan sumbangan yang
besar terhadap teori perkembangan pendidikan, khususnya filsafat pendidikan.
Filsafat idealisme diturunkan dari filsafat metafisik yang menekankan
pertumbuhan rohani. Oleh karena itu, pendidikan harus mengajarkan hubungan
antara anak dengan bagian alam spiritual. Pendidikan merupakan pertumbuhan
ke arah tujuan pribadi manusia yang ideal. Pendidikan yang idealisme
mewujudkan sedapat mungkin watak yang terbaik. Sehingga implikasi filsafat
idealisme dalam Pendidikan yakni
memiliki perspektif dimana Idealisme sangat focus tentang keberadaan
sekolah. Menurut filsafat idealisme pendidikan harus tetap eksis sebagai
lembaga untuk pemasyarakatan manusia dalam memenuhi kebutuhan spiritual dan
tidak sekedar kebutuhan alam semesta. Berbicara tentang implikasi filsafat
idealisme dalam pendidikan, menurut Uyoh Saduloh dalam buku pengantar filsafat
pendidikan, mengemukakan implikasinya sebagai berikut.
1.
Pendidik
dan Peserta Didik,
Para pendidik yang idealis lebih
menyukai bentuk kurikulum subject-metter, yang menghubungkan ide-ide dengan
konsep dan sebaliknya, konsep dengan ide-ide. Pendidik dalam sistem pengajaran
yang menganut aliran idealisme berfungsi sebagai :
-Pendidik
adalah personifikasi dari kenyataan si anak didik
-Pendidik
harus seorang spesialis dalam suatu ilmu pengetahuan daripada siswa
-Pendidik
harus menjadi pribadi terbaik, sehingga disegani oleh peserta didik.
-Pendidik
harus menjadi pribadi komunikatif dan teladan para siswanya
-Pendidik
harus bersikap demokratis dan mengembangkan demokrasi
Secara umum pendidikan idealisme
merumuskan tujuan pendidikan sebagai pencapaian manusia yang berkepribadian
mulia dan memiliki taraf kehidupan rohani yang lebih tinggi dan ideal.
Sedangkan kurikulum yang digunakan dalam aliran pendidikan yaang beraliran
idealisme lebih memfokuskan pada isi yang objektif. Pengalaman harus lebih
banyak dari pada pengajaran yang text book, agar pengetahuan dan pengalamannya
senantiasa aktual. Beberapa tokoh idealisme memandang bahwa kurikulum itu
adalah berpangkal pada landasan idill dan organisasi yang kuat. Sehingga Metode
yang digunakan oleh alliran idealisme adalah metode dialetik. metode mengajarr
dalam pendidikan henndaknya mendorong siswa untuk memperluas cakrawala
mendorong berfikir reflektif, keterampilan berfikir logis, pengetahuan masalah
moral dan sosial, meningkatkan minat terhadap isi mata pelajaran, dan mendorong
siswa untuk menerima nilai-nilai peradaban manusia. adapun implikasi filsafat
idealisme dalam pendidikan adalah sebagai berikut :
- Tujuan, untuk membentuk karakter, mengembangkan bakat atau kemampuan dasar, serta kebaikan sosial.
- Kurikulum, pendidikan liberal untuk pengembangan kemampuan dan pendidikan praktis untuk memperoleh pekerjaan.
- Metode, diutamakan metode dialektika (saling mengaitkan ilmu yang satu dengan yang lain), tetapi metode lain yang efektif dapat dimanfaatkan.
- Peserta didik bebas untuk mengembangkan kepribadian, bakat dan kemampuan dasarnya.
- Pendidik bertanggungjawab dalam menciptakan lingkungan pendidikan melalui kerja sama dengan alam.
Daftar Pustaka :
Uyoh
Saduloh,2006 Pengantar filsafat pendidikan: Alfabeta Publishing:Bandung
0 komentar:
Posting Komentar